Wisuda memang moment yang paling membahagiakan dan melegakan. Karena, ini artinya perjuangan kamu menempuh perjalanan selama kurang lebih 4 tahun di bangku kuliah membuahkan hasil dengan dinyatakannya kamu lulus dan menjadi sarjana. Tidak hanya kamu yang merasakan bahagia, tapi juga orang-orang terdekat dan tersayang kamu turut merasakan kebahagiaan yang kamu rasakan, Euforia pasca wisuda pasti akan kamu rasakan selama 2-3 hari. Tidak jarang untuk kamu yang eksis di sosial media, sosial media kamu pasti akan di penuhi dengan foto-foto pasca wisudamu bersama teman-teman maupun orang tersayang. Tapi, ternyata tidak selalu euphoria pasca sarjana bercerita soal senang-senang aja. Ternayata ada dukanya juga. Hmm.. kira-kira apa ya suka dukanya euphoria pasca sarjana? Simak ulasannya berikut ini.
- Selamat, kamu sudah resmi menjadi sarjana. Tentunya ini hal yang membanggakan bukan?
Berakhir sudah perjuangan kamu bergadang semalaman suntuk demi tugas-tugas sampai kadang lupa tidur, lupa makan, lupa mandi. Uber-uberan dengan dosen pembimbing untuk mendapatkan revisi demi bab selanjutnya, perasaan gugup saat menghadapi pertanyaan para dosen di saat sidang, semuanya sudah terlewati. Kini saatnya menikmati hari dimana namamu di panggil dari atas podium untuk menerima gelar sarjana. Orang-orang tersayang, terutama kedua orangtua akan memberikan tepuk tangan bangga atas pencapaianmu, teman-teman terdekat di luar ruangan sudah siap-siap memberikan ucapan selamat dan berbagai karangan bunga.
- Lewat dari euforia pasca sarjana, saatnya menjadi jobseeker
Berakhir sudah masa euforia wisuda. Hidupmu harus segera di lanjutkan untuk mulai mencari pekerjaan yang sesuai dengan bidang yang kamu kuasai. Kamu mulai memepersiapkan berbagai surat lamaran, CV (curriculum vitae), resume, dan perlengkapan lain yang dibutuhkan untuk proses lamaran kerja. Berbagai perusahaan yang kamu lihat melalui media digital atau dengan mengunjungi job fair, kamu berikan surat lamaran mu. Berharap ada salah satu perusahaan yang cocok dengan mu.
- Saatnya interview, seneng sih tapi deg-degan juga
Akhirnya, langkah awal mu dimulai dengan mendapatkan panggilan untuk interview dari salah satu perusahaannya. Rasanya pasti menyenangkan, namun di satu sisi kamu menjad deg-degan. Karena ini pengalaman pertama untuk mengikuti interview . Berbagai persiapan kamu siapkan dengan maksimal, jangan sampai ada yang terlewat atau terlupakan. Melatih kemampuan bicaramu di hadapan para interviewer kamu lakukan supaya kamu bisa menjawab pertanyaan dengan baik dan tenang.
- Kegagalan di interview tahap awal membuat kamu down
Usai mencoba memenuhi panggilan interview dari sebuah perusahaan, kamu tidak langsung bisa bekerja di tempat tersebut. Masih ada beberapa tahapan lagi yang harus kamu lewati untuk lolos. Tapi ternyata setelah berminggu-minggu, berbulan, sampai hampir setahun tidak ada kabar baik. Kegagalan interview pertama bikin kamu down, tapi bukan berarti kamu menjadi patah semangat. Masih banyak kesempatan dan perusahaan lain yang kamu coba.
- Hati mulai gundah saat di tanya “Kerja dimana?”
Saat ada pertemuan dengan keluarga atau bertemu lagi dengan teman selepas lulus kuliah, tidak jarang ada beberapa orang yang mulai menanyakan persoalan tempat kerjamu, sementara itu kamu sendiri abis menghadapi kegagalan mendapatkan pekerjaan. Rasanya perasaan hati mulai gundah ditambah lagi melihat banyaknya teman-teman seangkatan kamu yang sudah mendapatkan pekerjaan lebih dulu dan bisa belanja dengan uanganya sendiri. Rasanya itu…
- Perjuanganmu membuahkan hasil, akhirnya kamu mendapatkan pekerjaan!
Berbagai perjuangan menjadi jobseeker terlewati sudah saat kamu di nyatakan di terima di sebuah perusahaan yang sangat kamu harapkan. Meski awalnya kamu harus gagal berulang kali lebih dulu, tapi akhirnya Tuhan membayar perjuanganmu dengan di terimanya kamu sebagai seorang karyawan di perusahaan. rasanya sangat melegakan bukan? Dan kini saatnya kamu tunjukkan kepada perusahaan jika kamu bisa di andalkan dalam bidang yang kamu kuasai.